Kalurahan NGEPOSARI

Ngeposari, (04/02/2025) – Pemerintah Kalurahan Ngeposari menerima aduan dari salah satu anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal), Bapak Hariyana, terkait kondisi ekonomi sulit yang dialami oleh keluarga Ibu Soni, warga Padukuhan Wediutah RT 07 RW 018, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul.

Ibu Soni tinggal bersama dua anaknya, di mana anak perempuannya mengalami gangguan mental, sementara anak laki-lakinya, Suratno, yang merupakan seorang duda, menjadi tulang punggung keluarga. Kondisi semakin sulit karena Ibu Soni sudah lanjut usia dan mengalami gangguan penglihatan.

Menurut laporan, keluarga ini sebelumnya merupakan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Namun, pada tahun 2024, bantuan tersebut terputus. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa sejak suami Ibu Soni meninggal dunia, data kepesertaan PKH mereka tidak diperbarui, sehingga menyebabkan penghentian bantuan.

Menanggapi aduan tersebut, pada hari Selasa, Lurah Ngeposari, Bapak Ciptadi, menugaskan Kamituwa untuk melakukan survei langsung ke rumah Ibu Soni. Dari hasil kunjungan, kondisi rumah mereka terpantau cukup baik, tidak berantakan ataupun kumuh. Namun, memang Suratno menjadi satu-satunya pencari nafkah bagi keluarga. Jika ia tidak mendapatkan pekerjaan sebagai buruh serabutan, keluarganya harus bergantung pada belas kasihan tetangga untuk makan.

Tetangga sekitar juga menyampaikan bahwa anak perempuan Ibu Soni sering mengalami episode gangguan mental yang membuatnya mengamuk dan merusak barang-barang di rumah. Hal ini menyebabkan keluarga mereka tidak memiliki banyak barang berharga.

Pemerintah Kalurahan Ngeposari berencana menindaklanjuti kondisi keluarga ini dengan mencari solusi terbaik, baik melalui pengajuan kembali bantuan sosial maupun pemberian dukungan lain yang memungkinkan.