Stunting masih menjadi perhatian di tahun 2024

nia 19 Juli 2024 15:03:52 WIB

Ngeposari (Kamis, 18/07/2024) - Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar (dibandingkan dengan anak seusianya).  Dengan ini Kamituwa selaku pelaksana kegiatan setiap tahunnya mengagendakan kegiatan rembug stunting.

Menurut Lurah Ngeposari Ciptadi stunting tidak hanya masalah gizi saja melainkan juga dengan pola asuh anak dan kebutuhan asupan anak. Namun stunting ini sendiri juga tidak hanya cukup untuk terus dirembug namun juga harus ada tindak lanjut baik dari instansi maupun masyarakat itu sendiri.

Untuk pemerintah kalurahan juga sudah memberi PMT kepada ibu hamil dan balita melalui 20 posyandu – posyandu di 19 padukuhan. Lurah Ngeposari juga berharap tahun 2025 anggaran BLT – DD dapat dialihkan untuk menangani stunting di Kalurahan Ngeposari.

Dengan penyebutan anak stunting sebenarnya juga menjadi beban psikologis buat para orangtua maupun anak itu sendiri. Dengan ini kita juga harus segera mencari inovasi untuk penanganan stunting mulai dari dibenahinya system reproduksi pada remaja – remaja memberikan sosialisasi baik kepada orang tua maupun remaja sendiri supaya tidak terjadi pergaulan bebas yang menyebabkan pernikahan dini.

 Membekali remaja dengan berbagai macam pengetahun dan pengertian bisa melalui konselor sebaya, dan mempersiapkan caten yang sudah siap untuk membina rumah tangga baik secara ekonomi maupun jiwa raga.

Di Kalurahan Ngeposari juga sudah memiliki 2 BKR Sejahtera Wediutah dan BKR Ortupere Keblak semoga dapat aktif kembali serta juga adanya PIK – R Selpi. Dengan adanya organisasi – organisasi ini dapat menjembatani akan terjadinya pernikahan dini yang saat ini batas usia nikah yakni 18 tahun.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar