Adat Gumbreg masih lestari di Ngeposari

nia 06 Oktober 2021 10:44:46 WIB

Ngeposari - Selasa Wage (05/10/2021), Gumbreg adalah adat istiadat yang masih dilakukan secara turun-temurun dan dilestarikan oleh masyarakat Kalurahan Ngeposari. Masyarakat Kalurahan Ngeposari yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani setiap wuku gumbreg pada hari Selasa Wage malam Rabu Kliwon masyarakat Ngeposari melaksanakan Gumbreg sebagai upacara ucap syukur kepada Sang Maha Kuasa serta ucapan terima kasih kepada hewan ternaknya yang telah membantu dan berperan serta dalam mencari rejeki.

Masyarakat Kalurahan Ngeposari mengenal Gumbreg sebagai lebaran hewan. Lebaran hewan yang dimaksud adalah lebaran hewan ternak yang dipelihara oleh masyarakat setempat seperti sapi, kambing, dan ayam. Tradisi Gumbreg ini sendiri bertujuan agar hewan peliharaan tersebut dapat berkembang biak dengan baik, sehat, aman dari segala mara bahaya, serta mampu memberikan manfaat bagi pemeliharanya.

Bahan-bahan yang digunakan dalam adat Gumbreg adalah Rakan atau Sesaji. Rakan yaitu sajian yang terdiri dari beberapa makanan yang merupakan hasil bumi atau palawija yang telah dikukus, diantaranya ketela pohon, talas, ubi jalar ( uwi, gembili), jadah waron (ketan kukus), jenang katul dan aneka bentuk ketupat, yaitu ketupat Luar, Kodok, lepet dan cepuk.

Untuk warga Kalurahan Ngeposari tak hanya memberikan makan kepada hewan ternak akan tetapi juga melaksanakan genduri yang biasa dilakukan di Balai Padukuhan masing - masing dengan membawa Rakan yang disajikan untuk hewan ternak.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar