TRADISI GUMBREG YANG MASIH LESTARI
nia 10 Maret 2021 11:14:39 WIB
Gumbreg adalah tradisi kebudayaan Jawa yang masih dilaksanakan secara turun-temurun dan dilestarikan oleh masyarakat Kalurahan Ngeposari. Masyarakat Kalurahan Ngeposari yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani melaksanakan tradisi Gumbregan sebagai rasa syukur kepada Sang Maha Kuasa serta ucapan terima kasih kepada hewan ternaknya yang telah membantu dan berperan serta dalam memenuhi kebutuhan. Masyarakat Kalurahan Ngeposari mengenal Gumbreg sebagai lebaran hewan. Lebaran hewan yang dimaksud adalah lebaran hewan ternak yang dipelihara oleh masyarakat setempat seperti sapi, kambing, ayam dan hewan ternak lainnya. Tradisi Gumbreg ini sendiri bertujuan agar hewan peliharaan tersebut dapat berkembang biak dengan baik, sehat, aman dari segala mara bahaya, serta mampu memberikan manfaat bagi pemeliharanya. Adapun masakan yang disiapkan untuk hewan ternak berupa ketan(jadah), ketupat, mbili, garut, ketela, ubi.
Selain sebagai wujud syukur atas peliharaan ternak yang dimiliki, adat tradisi Gumbregan juga merupakan permohonan maaf kepada hewan ternak. Tradisi Gumbregan rutin digelar tiap wuku Gumbreg (suatu siklus waktu dalam tahun kalender jawa yang berumur 7 hari. Gumbreg yang jatuh pada hari Selasa Wage, 09 Maret 2021 dimana masih dalam keadaan pandemi untuk kegiatan doa bersama yang biasanya dilakukan secara bersama-sama di Balai Padukuhan tapi untuk wilayah Padukuhan luas dilakukan di masing - masing RT.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Rapat Rutin Kader dan Penerimaan PMT untuk Balita
- Penyerahan PMT untuk Ibu Hamil di Kalurahan Ngeposari
- Pelayanan Umum Kalurahan Ngeposari Pindah Sementara ke Gedung Sebelah Timur
- Jelang Pilkada 27 November 2024, PPS Kalurahan Ngeposari Adakan Bimtek KPPS
- Penerimaan BLT DD ke-11
- Pelantikan KPPS Kalurahan Ngeposari untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul 2024
- Hujan Deras Sebabkan Rumah Roboh di Padukuhan Keblak