Peresmian Kampung Hanacaraka Pada HUT Ngeposari ke 76

zoe 28 April 2024 10:26:51 WIB

Bersamaan dengan Hari Jadi Kalurahan Ngeposari yang  ke 76, Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Ngeposari, Semanu membentuk Kampung Hanacaraka. Pembentukan kampung tersebut menjadi upaya untuk melestarikan budaya Jawa yang mencakup adat-tradisi, kesenian, permainan tradisional, bahasa, sastra dan aksara.

Lurah Ngeposari, Ciptadi mengatakan pembentukan Kampung Hanacaraka dilakukan sejak empat tahun lalu. Selain unsur-unsur tersebut, ada unsur lain yang membentuk konsep kampung yaitu kerajinan, kuliner, pengobatan tradisional, bangunan, cagar budaya, dan warisan budaya.

Peresmian Kampung Hanacaraka dilakukan langsung oleh Bupati gunungkidul, H. Sunaryanta pada hari Senin 22 April 2024. Dalam sambutannya Bapak Bupati menyampaikan "Kampung Hanacaraka adalah representasi masyarakat jawa dalam upaya melestarikan kebudayaan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," . Bupati Gunungkidul tersebut juga menyematkan harapan, bahwa apa yang dilakukan warga Masyarakat dan Pemerintah Kalurahan Ngeposari dapat menjadi embrio dan contoh yang baik serta menjadi pendorong bagi masyarakat luas untuk kreatif, inovatif memunculkan ide dan gagasan untuk Gunungkidul lebih baik.

Selain itu kampung Hanacaraka ini dapat menjadi sentral kebudayaan di kabupaten Gunungkidul. Tujuannya agar nilai- nilai kebudayaan tidak tergerus zaman, dan terus lestari. Sementara itu, Lurah Ngeposari Ciptadi memberikan bocoran bahwa Kampung Hanacaraka ini merupakan hasil adaptasi dari Desa Panglipuran yang ada di Pulau Dewata yang menggunakan konsep wisata edukasi dan budaya. Imbas yang diiinginkan adalah peningkatan perekonomian masyarakat.

Kampung Hanacara yang ternyata sudah sejak 4 tahun yang lalau dibangun warga ini menggunakan konsep yang mengangkat lima unsur kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Adat tradisi, kesenian, permainan tradisional, bahasa, sastra dan aksara, kerajinan, kuliner dan pengobatan tradisional serta bangunan, cagar budaya dan warisan budaya," ujar Ciptadi. Soal pendanaan, pihak Kalurahan Ngeposari berharap bahwa pada tahun mendatang bisa mendapatkan kucuran dari Dana Keistimewaan. Ini didasarkan bahwa apa yang dilakukan pihaknya tersebut merupakan titik awal pengembangan kebudayaan di Kalurahan Ngeposari. Untuk sekarang ini, kampung berbasis budaya ini masih mengandalkan dana iuran dari masyarakat.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar