Upacara Adat Ruwatan Semuluh Kidul
zoe 11 November 2019 14:29:11 WIB
Pada hari Sabtu tanggal 2 November 2019 tepatnya pada malam Minggu Pahing bertepatan dengan 4 Mulud kalender Jawa, masyarakat Padukuhan Semuluh Kidul bersama dengan Tokoh Masyarakat Setempat beserta Perangkat Desa Ngeposari menggelar Upacara Adat Ruwatan Sukerta di balai Padukuhan Semuluh Kidul. Sejak hari Sabtu Pagi dilaksanakan gotong royong bersama, untuk mempersiapkan dan memastikan segala sesuatu yang akan dilaksanakan pada acara ruwatan ini berjalan dengan lancar.
Ruwatan adalah sebuah tradisi upacara adat yang sejak dulu hingga sekarang masih dilestarikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Meruwat berasal dari kata ruwat dalam bahasa Jawa, yang memiliki arti membuang sial atau menyelamatkan orang dari gangguan tertentu. Gangguan itu bisa dikatakan sebagai kelainan dari suatu kondisi yang umum dalam suatu keluarga maupun pada diri seseorang. Gangguan yang harus diruwat yakni gangguan bagi seseorang yang disebabkan oleh suatu perbuatan yang dapat menimbulkan sial/celaka atau dampak sosial lainnya. Ruwatan bagi masyarakat Jawa adalah suatu bentuk usaha yang bertujuan agar kelak setelah menjalani ruwatan mendapatkan berkah berupa keselamatan, kesehatan, kedamaian, ketentraman jiwa, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi diri sendiri secara khusus maupun bagi keluarga dalam lingkup yang lebih besar lagi.
Acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, diawali dengan doa bersama oleh seluruh peserta yang hadir, kemudian pemimpin (sesepuh Adat Dusun) membaca doa dan mengadakan ritual yang kurang lebih 1 jam, puncak acara adalah Genduri dengan Wuduk Ingkung sebanyak 7 buah. Ikrar Genduri dibacakan oleh sesepuh adat kemudian di-Amini oleh seluruh peserta. Kemudian setelah semua selesai Wuduk Ingkung tersebut dibagi-bagikan untuk dimakan secara bersama-sama.
Acara kemudian dilanjutkan dengan mubeng dusun yaitu mengelilingi dusun dengan membaca doa secara bersama-sama. Karena Padukuhan Semuluh Kidul luas maka kegiaan mubeng dusun dibagi berdasarkan lingkungan RT masing-masing. Tujuan inti adalah menghindarkan dan menjauhkan malapetakan maupun bencana yang terjadi di lingkungaan dengan Rahmat dan Ijin Tuhan Yang Maha Esa.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Penyerahan Pendamping Budaya 2025 dan Status Maju Kalurahan Budaya Ngeposari
- Upacara Bendera di Balai Kalurahan Ngeposari: Bhabinkamtibmas Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- Pamong Ngeposari Gelar Jumat Bersih di Embung Jlamprong untuk Peringati Hari Peduli Sampah Nasional
- Bantuan Kebutuhan Pokok untuk Ibu Soni dari KSB Sawega Kalurahan Ngeposari
- Infografis LPPKal 2024 dan APBKal 2025 Kalurahan Ngeposari
- Peraturan Kalurahan No 5 Tahun 2024 tentang APBKal Tahun Anggaran 2025
- Laporan Pertanggungjawaban Realisasi APBKal Tahun 2024